pusati-judi-bola-online-terpercaya

Pusat Judi Bola - Tidak terelakkan jika judi bola sampai saat ini masih menjadi aktivitas perjudian nomor satu bagi para kalangan remaja hingga orang dewasa. Akan tetapi, taruhan bola Indonesia sempat memiliki citra cukup buruk, karena timbulnya berbagai skandal di tubuh PSSI, seperti kasus pengaturan skor.

Pada tahun 2018-2019, citra sepakbola Indonesia menurun dengan drastis, bahkan mendapatkan kecaman dari FIFA, karena adanya berbagai tindakan pengaturan skor dalam kompetisi Liga Indonesia. Pada saat itu juga, banyak perusahaan judi internasional membanned sepakbola Indonesia dalam list taruhan mereka.

Ketua PSSI, Djoko Driyono yang juga menjadi pelaksana tugas menjadi dalang dari berbagai pengaturan skor pada saat itu. Dengan melakukan kerjasama terhadap pihak mafia, mereka mencoba untuk meraup keuntungan dalam bursa taruhan bola. Hal inilah kemudian memberikan kerugian sangat besar dalam dunia pusat judi bola online.


Dari Mana Berasal Mafia Sepakbola?

Terkait asal dari mafia bola, tentunya masih menjadi sebuah pertanyaan besar. Di karenakan status operasi mereka bisa menjamah hingga kompetisi di berbagai negara. Namun berdasarkan dari FIFA, bahwa terdapat sebuah kartel berbasis Internasional, yang mencoba mencari keuntungan dari bursa taruhan.

Proses pengaturan skor tersebut pada umumnya menjamah pada kompetisi kecil, sedangkan untuk kompetisi besar sulit sekali bagi mereka dalam mendapatkan celah. Dengan berbagai pengawasan dari FIFA, dan juga hukuman keras terkait hal tersebut, membuat pihak klub atau pemain berskala besar takut untuk terlibat. 

Dalam dunia sepakbola Internasional, tepatnya 2006 pernah terjadi kasus pengaturan skor (mafia bola). Dimana melibatkan kompetisi berskala besar, yakni Liga Italia, Serie A. Dalam penyelidikan FIFA, klub Juventus, Fiorentina, Lazio dan AC Milan terbukti telah terlibat dalam jaringan mafia bola.

Luciano Moggi pemilik klub Juventus, juga menjadi dalang utama dari kasus mafia bola, mendapatkan pidana penjara 5 tahun. Bahkan mereka harus menerima proses degedrasi dari FIFA, dan diturunkan ke dalam grup Serie-B.

Pemilik Fiorentina Andrea dan Diego serta Claudio Lotito (Pemilik Lazio), mendapatkan pidana penjara 15 bulan dan masing-masing di kenakan denda 25.000 Euro. Untuk Leonardo pemilik AC Milan mendapatkan hukum pidana 1 tahun.

Kasus tersebut menjadi sebuah contoh tindakan keras FIFA terhadap pihak klub yang terlibat dalam jaringan mafia bola. Sehingga membuat klub lainnya menjadi takut untuk terlibat, dikarenakan konsekuensi yang sangat berat tersebut.

Masyarakat Indonesia sering mengaitkan para pelaku mafia bola dengan judi bola online. Namun secara kenyataannya hal ini tidaklah sepenuhnya benar. Walaupun dulunya sering terjadi tindakan pengaturan dari pihak perjudian bandar Internasional, namun disaat ini sudah bisa dikatakan semua bandar telah bersih dari hal tersebut. Ini juga merupakan andil dari FIFA, yang melakukan pengawasan dengan ketat, khususnya terhadap para penyedia bursa taruhan berskala besar seperti SBOBET, IBCBET, CMD368, M88 dan berbagai provider lainnya.

Maka untuk mafia bola sekarang ini yang tersisa merupakan kumpulan kartel yang mencoba meraup keuntungan dari pihak bursa taruhan.

Agen Judi Bola Online Terpercaya, Alibababet

Setelah melihat pada penjelasan di atas, tentu kalian beranggapan taruhan bola selalu terdapat berbagai kecurangan. Tentu saja tidak, karena tidak semua pertandingan bisa jamah dan juga berbagai pengasawan dari FIFA membuat hampir tidak adanya celah bagi mereka beraksi dalam kompetisi internasional.

Sedangkan para agen judi bola online terpercaya juga tidak akan bisa terlibat, karena memerlukan skala yang besar, dan hanya merupakan kesanggupan dari pihak provider besar. Maka dari itu, setiap taruhan melalui situs judi Indonesia akan bersifat secara fair, sama halnya dengan Alibababet.

situs Alibababet sudah berdiri sejak 2017 dengan mengutamakan kecepatan dalam pelayanan serta kejujuran dalam setiap permainan nya, mulai dari Slot, live casino, Arcade sampai sport semua bermain secara fair tanpa pengaturan sedikit pun.